Musywil ke-39 Muhammadiyah dan Aiyiyah tinggal menghitung hari, tepatnya tersisa 7 hari lagi. Panitia Musywil jauh-jauh hari telah melakukan konsolidasi ketat terhadap kinerja kepanitiaan dalam rangka mempersiapkan seluruh fasilitas yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan Musywil.
Sementara persiapan materi-materi yang akan mengisi aktifitas selama musywil berlangsung juga menjadi perhatian serius panitia pengarah yang diketuai oleh Dr. H. Aslam Nur, LML, MA bersama Sekretaris ust. H. Abrar Zym, S.Ag, MH beserta tim panitia pengarah lainnya.
Persiapan-persiapan semakin dimatangkan untuk memastikan agar seluruh rangkaian kegiatan musywil dapat berjalan dengan baik tanpa ada kendala. Seluruh materi telah disiapkan melalui bantuan sekretariat panitia musywil baik berupa file softcopy maupun hardcopy yang akan didistribusikan kepada para musyawwirin.
Aslam Nur menyebutkan bahwa, panitia pengarah telah menerima, menghimpun dan menyusun draft program kerja yang akan dibahas dalam forum musywil dengan tetap mengacu pada Keputusan Muktamar 48 Muhammadiyah yang baru saja berlangsung bulan November 2022 lalu di Solo, Jawa Tengah.
“Seluruh program kita arahkan agar mengalir sesuai keputusan Muktamar dan difromulasikan ke dalam program kerja Muhammadiyah Aceh periode ke depan ini yang disesuaikan dengan konteks lokal ke-Acehan”, Jelas Aslam
Selain itu, Aslam menambahkan bahwa materi-materi Musywil akan diisi oleh narasumber dari Pusat di antaranya Prof. Hilman Latief, P.Dh, yang akan mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk membuka Musywil ke-39 Muhammadiyah dan Aisyiyah Aceh secara resmi.
“Insya Allah kita undang PP yang dalam hal ini akan dihadiri oleh Prof. Hilman Latief, PhD. Beliau yang buka musywil nanti. Selain itu juga akan hadir juga Menko PMK, Prof. Muhajir Effendi dan Mendag Zulkifli Hasan”, sambung Aslam.
Sementara itu, Aslam juga menyampaikan bahwa untuk penyusunan Program Kerja Muhammadiyah 5 tahun ke depan, Panitia Pengarah yang beliau koordinir telah menyediakan draft untuk mempermudah musyawwirin membahas dan mempertajam draft tersebut untuk menjadi program kerja periode ke depan.
“Sudah ada draft terkait program kerja majelis dan lembaga 5 tahun ke depan, seperti; program pembedaryaan masyarakat serta program-program lainnya, dan beberapa poin rekomendasi untuk warga persyarikatan serta pemerintah”, tutup Aslam.