Seorang dokter spesialis anak asal Aceh yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Aceh, dr. Aslinar, Sp.A, M.Biomed, terpilih mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi Kongres International Pediatric Association (IPA) ke-31.
Acara ini diselenggarakan pada 7–11 Mei 2025 di Mexico City, Meksiko. Ia menjadi satu-satunya delegasi dari Indonesia yang hadir dalam kongres internasional tersebut, yang mempertemukan para dokter anak dari seluruh dunia untuk membahas berbagai isu penting seputar kesehatan anak.
Dr. Aslinar terpilih di antara 60 champion immunization tingkat nasional dan 1.085 champion regional. Champion immunization merupakan sebutan bagi para dokter anak dan tenaga kesehatan yang aktif dalam kampanye imunisasi, baik secara daring maupun luring, mulai dari Aceh hingga Papua.
Mereka telah melalui pelatihan khusus dan terlibat langsung dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya imunisasi. Dalam kongres tersebut, dr. Aslinar mendapat kehormatan untuk tampil sebagai pembicara pada sesi bertajuk “Pediatric Association Advocacy for Immunization Priorities”.
Sesi ini berlangsung pada Sabtu, 10 Mei 2025, pukul 09.30–10.00 waktu setempat. Dalam pemaparannya, ia membagikan pengalaman seputar peran aktif para dokter anak dalam program champion immunization, termasuk berbagai kegiatan advokasi guna meningkatkan cakupan imunisasi serta tantangan yang dihadapi di lapangan. Keikutsertaannya dalam kongres ini sepenuhnya didukung oleh IPA dan PP IDAI.
Mexico City, ibu kota negara Meksiko yang terletak di benua Amerika Utara, menjadi lokasi penyelenggaraan kongres. Meksiko merupakan negara dengan populasi terbesar ke-11 di dunia, setelah India, Tiongkok, Amerika Serikat, Indonesia, Pakistan, Nigeria, Brasil, Bangladesh, Rusia, dan Ethiopia. Perjalanan menuju Mexico City tidaklah singkat.
Dr. Aslinar menempuh perjalanan udara selama 12 jam dari Jakarta ke Turki menggunakan Turkish Airlines, kemudian transit selama 15 jam, dilanjutkan penerbangan selama 14 jam dari Turki ke Meksiko. Total durasi perjalanan mencapai 41 jam.
Momen yang paling membekas bagi dr. Aslinar adalah ketika menyadari bahwa di antara lebih dari 4.000 peserta kongres, ia menjadi satu-satunya perempuan muslim yang mengenakan hijab.
“Ini menjadi kebanggaan tersendiri. Saya berharap kehadiran saya dapat memberikan citra positif tentang Islam di mata dunia dan menjadi bagian dari dakwah,” ujar dr. Aslinar, yang juga merupakan pengurus Pimpinan Wilayah Aisyiyah Aceh.
Sebelum tampil sebagai pembicara, dr. Aslinar juga mengikuti kegiatan pra-kongres yang sesuai dengan perannya sebagai Wakil Ketua LPB/MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Aceh.
Ia berpartisipasi dalam workshop bertema “Strategies for Protecting Children’s Health during Humanitarian Disaster in the 21st Century”. Kegiatan ini membahas pentingnya menjaga kesehatan dan hak anak di tengah situasi krisis dan bencana kemanusiaan.
Workshop ini mencakup diskusi mengenai protokol respons cepat di bidang kesehatan, advokasi perlindungan anak dalam situasi darurat, dukungan psikososial untuk anak-anak yang mengalami trauma, serta strategi kolaborasi efektif dengan para pemangku kepentingan.