Manggeng, peringatan Hari Yatim Muhammadiyah telah terlaksana dengan baik, tepatnya pada hari Sabtu 18 Februari 2023 di mesjid At-Taqwa Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

Kegiatan ini adalah kegiatan rutin setiap tahunnya dalam memberikan perhatian warga Muhammadiyah Cabang Manggeng untuk anak yatim yang ada di kecamatan Manggeng. Adapun desa yang ikut disantuni anak yatimnya adalah Desa Paya, Desa Padang, Desa Tengah, Desa Seunelop, Desa Ladang Panah dan Desa Kedai.

Kegiatan ini diawali dengan membawa seluruh anak yatim yang telah tiba dilokasi untuk berkeliling kota Manggeng bersama para warga Muhammadiyah yang telah menyediakan mobil. Kurang lebih sejauh 15 km perjalanan ini kemudian berakhir kembali ke pekarangan mesjid taqwa Manggeng. Setelah itu anak yatim tersebut dipersilahkan untuk makan bersama dengan makanan yang telah disediakan panitia. Makanan ini berasal dari sumbangan warga Muhammadiyah dan jamaah mesjid  At taqwa Manggeng. Dan ditutup dengan memberikan santunan uang kepada anak yatim.

“Pimpinan cabang Muhammadiyah Manggeng dalam hal ini bapak Drs. said Firdaus mengatakan untuk setiap anak yatim diberikan santunan sejumlah Rp  300.000,-“. Selain santunan anak yatim juga diberikan 1 rantang lauk pauk berserta nasi. Setelah sebelumnya mereka makan bersama dimesjid. Hadir sebanyak 120 orang anak yatim pada acara hari yatim. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat kepada anak yatim agar terus semangat menghadapi hidup ini walaupun mereka telah kehilangan sosok ayah yang sangat mereka cintai.

Peringatan Isra Mi’raj
Selain santunan anak yatim pimpinan cabang Muhammadiyah Manggeng juga mengadakan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Kegiatan ini dilaksanakan pada malam harinya. Dengan menghadirkan penceramah Ustad Hafizan S.Pd yang berasal dari Desa Panton Pawoh Labuhan Haji Barat Aceh Selatan.

Semua jamaah antusias mendengarkan ceramah yang menjelaskan tentang pentingnya mengerjakan shalat dan besarnya dosa meninggalkannya. Setelah ceramah semua jamaah disuguhi makanan berupa serabi atau di Aceh dikenal dengan sebutan kue “apam” sehingga acara pada malam tersebut berlangsung dengan khidmat dan penuh kekeluargaan.

Koresponden : T. Hendri Saifullah

  • Publisher : Suhendra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *