WHO Akui EMT Muhammadiyah, Kader Aisyiyah Aceh Masuk dalam Tim - Muhammadiyah Aceh

YOGYAKARTA – Disaster Management center (MDMC) menorehkan prestasi bersejarah. Tim Medis Darurat Muhammadiyah (Emergency Medical Team/EMT) berhasil lolos proses verifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Pengumuman resmi ini disampaikan langsung oleh Tim Verifikasi WHO pada Minggu (19 Oktober) di Aula Masjid KH Sudja’, Bantul, Yogyakarta.

Dalam kesempatan tersebut, tim WHO memaparkan hasil penilaian di hadapan seluruh anggota EMT Muhammadiyah dan para tamu undangan.

Sejumlah tokoh hadir memberikan dukungan, di antaranya pimpinan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Syafiq Mughni dan Agus Taufiqurrahman, serta Ketua LRB–MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan.

Hadir pula perwakilan dari majelis, lembaga, dan mitra yang selama ini berkolaborasi dalam misi kemanusiaan Muhammadiyah.

Melalui hasil verifikasi tersebut, WHO menetapkan bahwa EMT Muhammadiyah kini resmi bergabung dalam jejaring global EMT dan tercatat sebagai tim ke-63 di dunia.

Lebih membanggakan lagi, EMT Muhammadiyah menjadi tim pertama dari Indonesia yang memperoleh pengakuan resmi dari WHO.

Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq Mughni, menyampaikan rasa syukur mendalam atas pencapaian ini. Ia menilai pengakuan WHO merupakan bukti nyata profesionalisme dan dedikasi Muhammadiyah dalam menjalankan misi kemanusiaan di tingkat internasional.

Proses verifikasi WHO mencakup dua tahapan utama: evaluasi administratif dan penilaian lapangan. Pada tahap administratif, tim dinilai dari aspek kelengkapan dokumen, sistem manajemen, serta struktur organisasi yang memenuhi standar internasional.

Sementara itu, penilaian lapangan difokuskan pada kesiapan operasional EMT dalam memberikan layanan medis darurat yang cepat, profesional, dan terkoordinasi di berbagai situasi bencana.

Salah satu anggota EMT Muhammadiyah yang turut berperan dalam proses ini adalah dr. Hj. Aslinar, SpA, M. Biomed, kader Aisyiyah asal Aceh, yang juga Wakil Ketua MDMC Aceh.

Selama ini, dr. Aslinar aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan di Aceh maupun di berbagai daerah di Indonesia, serta pernah terlibat langsung dalam misi kemanusiaan di luar negeri bersama EMT-MDMC.

Ia mengungkapkan rasa haru dan bangganya saat mendengar pengumuman hasil verifikasi dari tim WHO.

“Alhamdulillah, bangga sekali menjadi bagian dari momen hebat ini,” ujar Aslinar dengan mata berkaca-kaca. “Segala upaya dan kerja keras seluruh tim EMT-MDMC dalam menjalani setiap tahapan hingga akhirnya diakui dunia, semua ini tidak lepas dari dukungan dan doa warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia.”

Selain dukungan dari berbagai majelis dan lembaga di lingkungan Muhammadiyah, Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) juga memiliki peran penting sebagai mitra utama dalam penggalangan dana (fundraising) yang menopang aktivitas EMT-MDMC selama ini.

Dukungan berkelanjutan dari LAZISMU memungkinkan EMT-MDMC untuk menjalankan berbagai operasi kemanusiaan dengan kesiapan sumber daya yang optimal, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pencapaian ini menjadi kado istimewa menjelang peringatan Milad Muhammadiyah ke-113 yang akan digelar pada bulan November mendatang.

Dengan lolosnya verifikasi WHO, EMT Muhammadiyah kini diakui secara resmi sebagai tim medis darurat bersertifikat internasional dari Indonesia.

Tim ini siap diterjunkan dalam misi kemanusiaan, baik di dalam negeri maupun di kancah global. Keberhasilan ini menegaskan bahwa dakwah Muhammadiyah tidak hanya bergerak di ranah spiritual dan sosial, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dan terukur bagi kemanusiaan universal melalui aksi nyata yang berdampak luas. (*)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *