Pengajian Rutin Sabtu Subuh
18 Februari 2023
Masjid Tgk. H. Jaafar Hanafiah
Kampus Universitas Muhammadiyah Aceh

Ust. Hermansyah Adnan, S. Ag, M.Sos

Apa yang dimaksud Safar?
Seseorang melakukan perjalanan dari satu negeri (asalnya) ke negeri lain dan belum balik ke negeri asalnya.

Nabi bermukim di Tabuk selama 20 hari dan meng-qashar shalatnya.

Ibnu Umar pernah pergi Azerbaizan tertahan oleh salju selama 6 bulan, beliau melakukan hukum Safar, meng-qashar shalatnya dan tidak membuka puasanya.

Imam Syafi’i, Imam Malik, membatasi 3 hari baru berlalu hukum Safar, Ahmad bin Hambal  4 hari berlalu Safar.

Imam Abu Hanifah berpendapat 15 hari baru berlaku hukum Safar.

Nabi Shalallahu alaihi wasallam ketika Safar 1 farshah beliau meng-qashar shalat. 1 farshah kira kira 3 mil atau setara dengan 4,8 km.

Ummat Islam umumnya mengambil pendapat yang 85 km merujuk pada inisiatif Ibnu Umar dan Ibnu Abbas.
“Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, jika telah berjalan selama 4 buruk, mereka meng-qashar shalat dan berbuka puasa.”

4 buruj = 16 farsah.

Imam Abu Hanifah berpendapat baru berlaku hukum Safar jika 3 hari waktu perjalanan.

Nabi tidak pernah membatasi jumlah hari untuk menjalankan hukum Safar.
Para sahabat berbeda pendapat dikarenakan berbagai pertimbangan situasi dan kondisi sehingga mereka berinisiatif dengan mendasarkan rujukan rujukan yang berbeda pula.

  • Editor : Suhendra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *